Preeklamsia adalah kondisi kenaikan tekanan darah pada ibu dgn kehamilan lebih dari 20 minggu dan adanya protein dari pemeriksaan urin. Preeklamsia terjadi pada kurang lebih 2-7% ibu hamil. Risiko terjadinya preeklamsia meningkat pada kehamilan pertama, kehamilan diatas usia 40th, kehamilan kembar dan kehamilan dgn riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya.
Jika tidak tertangani, komplikasi yg paling serius adalah terjadinya kejang atau koma, yang disebut sebagai Eklamsia. Kondisi ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian ibu dan janin. Di Indonesia, eklamsia termasuk penyebab kematian utama ibu
Gejala-gejala yg bisa terjadi antara lain : pusing, bengkak di kaki, jumlah urin berkurang, nyeri ulu hati, pandangan kabur.
Pada usia kehamilan diatas 34minggu, tindakan melahirkan bayi merupakan terapi yang terbaik pada kasus preeklamsia berat. Cara persalinan masih bisa dicoba normal, namun harus dengan monitoring ketat pada ibu dan janin.
Apakah preeklamsia bisa dicegah?
Beberapa riset menunjukkan bahwa nutrisi yang baik, suplemen antioksidan, vitamin, kalsium dan mineral dapat menurunkan angka kejadian preeklamsia
Jika tidak tertangani, komplikasi yg paling serius adalah terjadinya kejang atau koma, yang disebut sebagai Eklamsia. Kondisi ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian ibu dan janin. Di Indonesia, eklamsia termasuk penyebab kematian utama ibu
Gejala-gejala yg bisa terjadi antara lain : pusing, bengkak di kaki, jumlah urin berkurang, nyeri ulu hati, pandangan kabur.
Pada usia kehamilan diatas 34minggu, tindakan melahirkan bayi merupakan terapi yang terbaik pada kasus preeklamsia berat. Cara persalinan masih bisa dicoba normal, namun harus dengan monitoring ketat pada ibu dan janin.
Apakah preeklamsia bisa dicegah?
Beberapa riset menunjukkan bahwa nutrisi yang baik, suplemen antioksidan, vitamin, kalsium dan mineral dapat menurunkan angka kejadian preeklamsia